Prinsip kerja Electromagnetic flow meter

Prinsip Kerja Flow Meter
Flow meter electromagnetic bekerja berdasarkan Hukum Farraday pada induksi elektromagnetik untuk mengukur proses aliran.

 Tingkat tegangan sinyal sesuai dengan rata-rata kecepatan aliran yang diinduksi pada elektroda ketika cairan konduktif mengalir melalui medan magnet pada suatu kecepatan V.

Maka tegangan induksinya,

E = KBVD

dimana E =  tegangan
            K = faktor pengukuran
            B = intensitas medan magnet
            V = kecepatan rata-rata pada tabung/pipa pengukuran
            D = diameter dalam dari tabung pengukuran

Sinyal tegangan induksi ditangkap oleh satu pasang atau lebih elektroda dan ditransmisikan ke converter untuk pemrosesan. Sinyal kemudian dikonversi ke dalam sinyal arus 4 – 20 mA, sinyal denyut (pulse), sinyal keluaran ditampilkan pada  layar LCD pada waktu yang sama.
Pada umumnya electromagnetic flow meter bisa dapat bekerja dengan baik jika konduktivitas dari aliran memenuhi persyaratan, dan untuk keakurasian dari flow meter electromagnetic juga ada persyaratan kecepatan aliran minimal dan kecepatan aliran maksimum. Karena itu kapasitas dari flow meter tidak hanya didasarkan pada size flow meter yang umumnya mengikuti dimensi dari pipa. 
Untuk lebih tepatnya ukuran atau size dari flow meter magnetic ini mengacu pada kapasitas pompa atau besarnya aliran dari fluida dalam pipa. Hal ini untuk menjaga keakurasian flow meter dan sekaligus guna meningkatkan efektifasnya. Karena pemilihan flow meter dengan size berlebihan menyebabkan biaya yang tinggi.
Disamping hal diatas posisi installasi dari flow meter jga perlu di perhatikan dan ini biasanya mengikuti petunjuk cara instalasi yang telah di berikan oleh manfacture guna menghindari terjadinya back pressure maupun terjadinya bubble atau terjebaknya udara di dalam flow meter. Karena itu cara installasi flow meter pada pipa yang sudah ada perlu disiasati guna memenuhi prinsip kerja, prinsip installasi dan juga mempertimbangkan installasi pipa yang ada agar biaya installasi tidak terlalu mahal.

Level Sensor

Level sensor atau Level Control atau Level Tank merupakan peralatan untuk mengukur ketinggian suatu matrial didalam tempat tertentu, baik tempat tertutup seperti tanki mauput terbuka seperti parit, bendungan, sungai atau laut. Ketinggian matrial tidak hanya berupa liquid namun bisa juga berupa biji-bijian maupun powder.


                       LEVEL SENSOR

Level control atau LEVEL TRANSMITTER dapat berupa sensor yang prinsip kerjanya didasarkan pada jenis sensor level yang digunakan dan ada juga yang berupa control manual yang hanya untuk melihat level dari matrial yang ingin diketahui seperti level gauge atau sigh glass

Dalam menentukan jenis level sensor atau level solar atau level transmitter yang akan digunakan perlu diketahui adanya bentuk fisik dari matrial yang ingin diketahui levelnya atau dideteksi levelnya apakah berupa liquid, powder, lumpur ataupun biji-bijian.
Berikut ini ada beberapa pedoman dalam memilih type level sensor :

  • Jenis Matrial yang diukur levelnya
  • Besarnya temperatur dari matrial
  • Ketinggian dari level terendah dan level tertinggi
  • Perlu tidaknya pemantauan ters menerus atau fungsi dari level sensor hanya berupa switch
  • Berapa Pressure suatu liquid yang berada dalam tanki
  • Sifat kimia dari matrial apakah berupa asam atau basa atau yang lainnya
  • Sistem pemasangan level sensor apakah atau horisontal
  • Sifat dari Matrial apakah boleh kontak langsung dengan sensor atau non contact
  • Sifat matrial yang explosion proof atau tidak
  • Boleh tidaknya terdapat power electric atau tidakupakai aplikasi yang di syaratkann ketentuan dar
  • Lokasi pemasangan apakah out door atau indoor

Dan lainnya yang merupakan ketentuan berdasarkan aplikasi yang di syaratkan