My Google API Application

My Google API Application

Electromagnetic Flow Meter

Electromagnetic Flow Meter digunakan untuk mengukur aliran cairan yang mempunyai konduktivitas minimal 5µS/cm namun ada juga yang mensyaratkan minimal konduktivias 20µS/cm.

Sensor electromagnetic dipasang pada posisi tertentu guna mengukur aliran cairan tanpa adanya bagian mekanik yang bergerak sehingga cukup aman terhadap cairan yang mungkin sesekali mengandung kotoran, mengandung asam atau sifat korosive. Dalam Hal akurasi Electromagnetic Flow Meter mempunyai akurasi yang cukup tinggi pada range pegukuran yang cukup luas. Karena tidak adanya contact langsung dengan komponen mekanik maka dipastikan pressure dropp krena alat ini bisa diabaikan. Electromagnetic flow meter bisa dikatakan bebas maintenance.

Alia Electromagnetic Flow Meter

Ada beberapa bagian penting dalam memilih dan menentukan spech electromagnetic flow meter untuk  bahan linner bisa menggunkan Rubber, PTFE, PU atau yang lain. Sedangkan untuk jenis matrial electrode bisa digunakan SUS316L, Platinum, Titanium, Hastelloy-C. Untuk Matrial Flange dan body cover bisa digunakan satinless steel atau carbon steel. Ukuran dari Electromagnetic flow meters tersedia dari 2″ hingga 30 inch. Sedangkan untuk jenis connection dari electromagnetic flow meter ada yang menggunakan drat, flange ( JIS, ANSI atau DIN), Clamp fitting dan buffer. Untuk penempilan luar pada sensor baik itu bahan untuk flange, body dan cover kumparan magnetic ada yang menggunakan carbon steel, stainless steel dan ada juga yang menggunakan non metal sepert PP dan PVC semua pemilihan jenis bahan flow meters ini ditentukan oleh kondisi liquid, area installasi, dan lainnya yang disyaratkan


Spesifikasi dari electromagnetic flow meter dapat di rangkum sebagai berikut :
General Spech

Accuracy ± 0.5%
 ± 0.5%
Repeatability ± 0.2%
 ± 0.2%
Humidity 5 to 95%
5 to 95%
Material – Electrode
316 Stainless Steel, Titanium, Tantalum, Hastelloy alloy, Platinum
Liner
Rubber, PTFE
Housing
Carbon Steel, 316 Stainless Steel
Temperature – PTFE
150oC (Option-180oC)
                        Rubber
80oC
Pressure
 10Mpa (Option-1.6, 2.5, 4.0Mpa)
Analog Output
 4-20mA, 500 ohms Max. Load
Output Frequency
Scaled Pulse Output (Open Collector), Max. KHz
Power Supply
 AC220V or DC24V
Communications
RS232, RS485, MODBUS, HART
Explosion
Explosion ExdIIBT4-T6
Protection
 IP65 (Option: IP68)
Connection
Flange (DIN, JIS/KS, ANSI)

Flow Range Chart

Model Selection

Manufacture Flow Meter

Fungsi flow meter yang begitu penting untuk industri dan cara kerja flow meter yang cukup bervariasi serta type flow meter yang juga bermacam-macam menciptakan persaingan perusahaan manufacture flow meter begitu ketat. Perusahaan manufacture flow meter jika didasarkan pada teknologi yang dimiliki cukup bervariasai sedangkan untuk masalah harga flow meter dapat dikelompokan pada katagori high flow meter price, medium price dan low price. Namun karena flow meter dituntut harga yang sangat competitive manufacture flow meter banyak yang digeser negara-negara yang mempunyai daya saing tinggi seperti negara asia china dan india serta eropa timur.
Berikut ini sebagai informasi perusahaan manufacture flow meter yang mungkin sebagai manufacture sekaligus trader atau hanya sekedar treader dengan mengandalkan brand flow meter sendiri atau trader murni. Mengenai bagaimana kwalitas flow meter mungkin bisa ditelusuri dari jenis prusahaan dan pengalaman prusahaan manufacture flow meter itu sendiri, karena harga flow meter yang murah belum tentu kwalitas dari flow meter menjadi jelek bisa juga dikarenakan flow meter tersebut diproduksi dinegara yang mempunya daya saing baik. Dan untuk market di indonesia bisa juga dipertimbangkan lokasi dari negara manufacture flow meter karena jarak yang jauh dari indonesia bererti biaya transportasi pengiriman akan lebih mahal dan lebih lama.

Manufacture  Brand Type
AW-Lake Corp. AW Flow Meter PD Flow Meter, mass coriolis, turbine, Rotameter, DP Flow Meter
Max Machinery, Inc. Max

Piston Flow Meters, Gear Flow Meters, Helical Flow Meters

Flstronic co, ltd Flstronic Turbine, PD, Oval Gear , Electromagnetic, Roots, Ultrasonic, Paddlewheel, Tank truck Flow Meter
ELIS PLZEN a. s. Elis Ultrasonic Flow Meter, Electromagnetic Flow Meter, Level Meter, Heat Meter
Shancheng Shancheng Gas Meter, Gas Regulator 
EESIFLO EESIFLO Ultrasonic Flowmeters
Sierra Instruments  Sierra  Thermal Mass Flow Meters, Ultrasonic, vortex
CDI Meters, Inc. CDI  Mass flow measurement
Brooks Instrument  Brooks Instrument 
TSI Inc. TSI  Mass Flowmeters for Laboratory
AALBORG AALBORG Vortex , Rotameters, Mass Flow Meter,Paddlewheel Meters 
Sensirion AG Sensirion Liquid flow sensors, mass flow meters, mass flow controllers
Vögtlin Instruments Ag Vögtlin Variable area flowmeters, Thermal mass flow meters
Bronkhorst High-Tech B.V. Bronkhorst
Variable area flowmeters, Thermal mass flow meters

SURE FLOW PRODUCTS, LLC 
SURE FLOW 
wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

wm

Hydraulic

Prinsip kerja hidrolik didasarkan pada teori Pascal, dimana teory ini menyatakan tekanan dari cairan yang dihasilkan dalam struktur tertutup memiliki kemampuan dalam melepaskan kekuatan sampai sepuluh kali tekanan yang dihasilkan sebelumnya. Dengan menggunakan prinsip sistem hidrolik ini hasil dasar yang harus didapatkan adalah bahwa dengan sedikit tekanan, harus bisa mendapatkan tenaga yang besar.

Kerja dari sistem hidrolik sangat sederhana. Cairan dasar yang digunakan dalam sistem ini adalah oli. Sebuah mesin hidrolik memiliki cylinder / motor/ actuator yang terhubung ke pipa yang berisi minyak dan piston yang membantu dalam mendorong cairan dalam silinder. Bahkan rem motor banyak yang didasarkan pada sistem hidrolik.

Begitu juga untuk rem mobil, truk, atau peralatan transportasi, bila kita melkukan pengereman pada mobil, pedal rem yang diinjak membuat piston untuk bergerak dan memberikan gaya pada cylinder. Dimana pipa yang terhubung ke empat piston akan mengaktifkan bantalan rem ( kampas brake ) ke rotor an roda rem sehingga membuat putaran roda bisa berhenti.

Ada beberapa Komponen hidrolik dasar adalah sebagai berikut:

• Cylinder Hydraulic: Komponen-komponen dari sistem hidrolik yang merupakan kompenen penerima oli beretekanan untuk mendapatkan tenaga yang diinginkan. Tenaga yang didapatkan cylinder ini diterapkan pada aplikasi rem mobil, crane, turbin, lifter, mesin press, excavator dan sejumlah besar alat berat dan mesin industri. Piston hidrolik digunakan untuk menekan cairan dalam ruang cylinder lainnya, yang pada gilirannya memberikan tekanan dan mendorong kembali lagi.

• Pompa Hidrolik: Pompa hidrolik merupakan komponen yang bertanggung jawab untuk memasok cairan ke bagian penting lain dari sistem hidrolik. Daya yang dihasilkan oleh sebuah pompa hidrolik adalah sekitar sepuluh kali lebih dari kapasitas motor listrik. Ada berbagai jenis pompa hidrolik seperti vane pump, gear pump, piston pump dan lain-lain dimana, pompa piston relatif lebih mahal. Tapi mereka memiliki umur pemakaian yang panjang dijamin dan bahkan mampu memompa oli yang kental.

Flow meter

Flow Meter – 2
Jenis Cairan dan karakteristik aliran

Ada berbagai jenis fluida dengan karakteristik masing-masing yang perlu diketahui saat akan menentukan jenis flow meter serta persyaratan dari kecepatan aliran fluida seperti :

Besarnya tekanan pressure, Besarnya temperature cairan, penurunan tekanan yang disyaratkan, density cairan, viscosity dari fluida, konduktivitasnya, tingkat keasaman, dan untuk uap perlu juga diketahui temperature kerjanya,  informasi tentang keselamatan atau toksisitas harus disediakan, data rinci tentang komposisi fluida, adanya gelembung/busa, soliditas (ukuran kasar atau lembut, partikel, serat), Perlu finishing jenis coating, dan kualitas tembus pandang / transmisi cahaya (buram, tembus atau transparan).?

Selain informasi diatasdalam menentukan jenis flow meter, juga perlu informasi adanya jalur pipa saat installasi seperti Apakah jalur aliran pipa dari flow meter dapat menimbulkan back pressure, apakah aliran dari fluida tidak selalu mengisi flow tube dengan penuh, apakah terdapat aliran lumpur yang dapat berkembang ( udara padat-cair), apakah ada aerasi atau adanya gelombang dalam aliran, apakah terjadi perubahan suhu secara mendadak atau mungkin perlu tindakan pencegahan yang perlu dilakukan saat dilakukan pembersihan dan pemeliharaan, Informasi-informasi lapangan seperti tersebut perlu di berikan.
Koneksi, Pipa dan Installasi Flow Meter
Saat melakukan pemasangan flow meter perlu dipertimbangkan bebarap aspek lokasi installasi flow meter seperti arah aliran hendaknya untuk fluida liquid hendaknya dihindar pemasangan flow meter posisi vertical dengan arah aliran turun/kebawah, size( ukuran diameter pipa ) Jenis bahan flow meter, jenis koneksi flow meter, adanya tekukan aliran, adanya valve, adanya getaran pada pipa, atau medan magnet yang terlalu besar, adanya jalur pipa lurus yang memadai untuk persyaratan pemasangan jenis flow meter tertentu serta perlu tidaknya kelas food grade.
Para Perencana dalam  menentukan jenis flow meter harus tahu apakah ada getaran yang terlalu besar atau adanya medan magnet atau mungkin di daerah tersebut, apakah tersedia tenaga listrik atau hanya mengandalkan mekanik atau pneumatik, jika kawasan ini diklasifikasikan untuk daerah yang mudah terbakar atau mudah meledakatau jika ada persyaratan khusus lain seperti peraturan yang sesuai dengann sanitary atau tempat yang harus bersih.
Langkah berikutnya adalah untuk menentukan rentang ukur yang dibutuhkan dengan mengidentifikasi arus minimum dan maksimum (massa atau volumetrik) yang akan diukur. Setelah itu, akurasi pengukuran aliran yang dibutuhkan ditentukan. Biasanya akurasi ditentukan dalam persentase membaca yang sebenarnya (AR), dalam persentase rentang dikalibrasi (CS), atau dalam persentase unit skala penuh (FS). Persyaratan akurasi harus dinyatakan secara terpisah di flowrates minimal, normal, dan maksimum. Kecuali jika kita tahu persyaratan ini, kinerja flowmeter Anda mungkin tidak dapat diterima selama rentang penuh.
Dalam aplikasi di mana produk yang dijual atau dibeli berdasarkan pembacaan meter, akurasi mutlak sangat penting. Dalam aplikasi lain, pengulangan mungkin lebih penting daripada akurasi mutlak. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menetapkan secara terpisah akurasi dan pengulangan persyaratan dari setiap aplikasi spesifikasi oleh aturan tertentu.
Ketika akurasi flowmeter dinyatakan dalam % CS atau unit % FS, kesalahan besar akan muncul jika flow rate mengalami penurunan secara drastis. Jika error pengukuran  dinyatakan dalam % AR, error secara han secara absolut tetap sama pada kecepatan aliran yang maksimal maupun yang minimal. Karena skala penuh (FS) selalu merupakan jumlah yang lebih besar dari rentang dikalibrasi (CS), sebuah sensor dengan kinerja % FS akan selalu memiliki error yang lebih besar dari satu dengan spesifikasi % CS yang sama. Oleh karena itu, dalam rangka untuk membandingkan semua jenis yang ditawarkan, disarankan untuk mengkonversi semua angka error yang muncul ke dalam unit yang sama %AR.
Dalam mempersiapkan spesifikasi flow meter, semua informasi akurasi diubah menjadi unit % seragam AR dan ini % AR persyaratan yang ditentukan secara terpisah untuk arus minimal, normal, dan maksimum. Semua spesifikasi flowmeters dan tawaran ang diberikan  harus dengan jelas memberikan informasi baik akurasi dan pengulangan meter pada aliran minimum, normal, dan maksimum.
Jika terdapat kinerja flow meter yang telah cocok dan terdapat dua jenis flow meter yang berbeda type dimana jenis flow meter pertama memiliki bagian yang begerak sedangkan jenis flowmeter yang kedua tidak memiliki bagian yang bergerak, pilihlah satu jenis flow meter yang tidak mempunyai bagian yang bergerak. Flow meter dengan jenis Bagian yang bergerak akan mempunyai potensi sumber masalah, tidak hanya untuk alasan yang jelas keausan, pelumasan, dan kepekaan terhadap lapisan, tetapi juga karena bagian yang bergerak membutuhkan banyak ruang pemeriksaan bahwa kadang-kadang menimbulkan “selip” ke dalam aliran yang diukur. Bahkan dengan flow meter yang terawat dengan baik dan dikalibrasi, akan ada variasi flow yang tidak terukur akibat perubahan viskositas fluida dan suhu. Perubahan suhu juga mengubah dimensi internal meter dan sehingga dibutuhkan konpensasi.
Selanjutnya, jika seseorang bisa mendapatkan kinerja yang sama dari kedua flowmeter penuh dan sensor titik, umumnya disarankan untuk menggunakan jenis flowmeter tersebut. Karena sensor titik tidak melihat aliran penuh, mereka membaca secara akurat hanya jika mereka dimasukkan ke kedalaman di mana kecepatan aliran rata-rata dari profil kecepatan di seluruh pipa. Bahkan jika titik ini adalah sangat menentukan/penting pada saat kalibrasi, bukan tidak mungkin untuk tetap tidak berubah, karena profil kecepatan berubah dengan laju aliran, viskositas, suhu, dan faktor lainnya.
Sebelum menentukan flow meter, juga disarankan untuk menentukan apakah informasi flow rate lebih berguna jika disajikan dalam massa atau unit volumetrik. Ketika mengukur aliran bahan kompresibel, aliran volumetrik tidak terlalu berarti kecuali kerapatan (dan kadang-kadang juga viskositas) adalah konstan. Ketika kecepatan (aliran volumetrik) cairan mampat diukur, kehadiran gelembung ditangguhkan akan menyebabkan kesalahan, karena itu, udara dan gas harus dihapus sebelum cairan mencapai alat flow meter. Di sensor kecepatan lainnya, liners pipa bisa menyebabkan masalah (ultrasonik), atau meter akan berhenti berfungsi jika bilangan Reynolds terlalu rendah.
Mengingat pertimbangan-pertimbangan ini, flowmeters massa, yang sensitif terhadap densitas, tekanan dan variasi viskositas dan tidak terpengaruh oleh perubahan bilangan Reynolds, harus disimpan dalam perencanaan. Juga sedikit sekali dimanfaatkan dalam industri kimia adalah berbagai flumes yang dapat mengukur aliran dalam pipa yang tidak penuh dan dapat melewati padatan yang mengambang atau settleable besar.

Flow Meter

Flow Meter -1

Flowmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa atau volume dari liquid, gas ataupun solid .
flow meter
flow meter

Dasar Pemilihan Jenis Flow Meter untuk mendapatkan flow meter yang sesuai adalah memahami dengan benar tentang persyaratan yang ditentukan berdasarkan aplikasi flowmeter terhadap jenis fluid, dan persyaratan lainnya. Oleh karena itu, perlu waktu dalam mengevaluasi sifat dari proses fluida dan instalasi secara keseluruhan sebelum ditentukan jenis flow meter yang akan digunakan..
Berikut adalah beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab sebelum memilih jenis flow meter:
  • Apakah Jenis cairan yang diukur oleh flowmeter atau flowmeters (udara, air, dll …)?
  • Apakah Anda memerlukan pengukuran besarnya flow rate dan / atau totalization dari flow meter?
  • Jika cairan tersebut bukan air, berapa viskositas cairan…?
  • Apakah cairan yang masuk kedalam flowmeter bersih, atau kotor ?
  • Apakah Anda memerlukan tampilan lokal pada flow meter atau apakah flow meter yang akan anda gunakan perlu output sinyal elektronik..?
  • Berapa besarnya Flow rate minimum dan flow rate maksimum untuk flow meter?
  • Berapakah tekanan proses minimum dan maksimum?
  • Berapakah suhu proses minimum dan maksimum?
  • Apakah cairan kimia kompatibel dengan flowmeter yang bersinggungan langsung dengan bagian flow meter…?
  • Jika flow meter ini unuk aplikasi proses berapa besrnya ukuran pipa…?
Pada dasarnya pada flow meter terdapat dua bagian yang utama yaitu sensor dan indicator. Flow Sensor digunakan untuk menaangkap prilaku dari fluid yang akan diukur yang diteruskan ke indicator sehingga tujuan dari pemasangan flow meter sesuai dengan yang tujuan yang diharapkan.
Ketika akan memilih jenis flow meter, harus mempertimbangkan faktor-faktor non teknis seperti pengenalan dengan baik flow meter terhadap operator di pabrik, pengalaman mereka dengan kalibrasi dan pemeliharaan, ketersediaan suku cadang, dan pengalaman terhadap cara mengoprasikan dan kesalahan lainnya. Yang perlu juga menjadi pertimbangan adalah biaya installasi yag harus dipertimbangkan setelah pemilihan jenis flow meter. Kesalahan paling umum dalam menentukan jenis sensor flow meter adalah menggunakan logika terbalik yaitu dengan memilih  flow meter berdasarkan harga yaang murah. Jika ini dilakukan maka yang terjadi adalah biaya installasi dan oprasional akan mahal.
Dasar Pemilihan Jenisi flow meter yang benar adalah adalah pemahaman yang menyeluruh dan jelas tentang persyaratan aplikasi tertentu. Oleh karena itu, perlu waktu dalam mengevaluasi secara keseluruhan dari sifat fluida, proses dan oprasional.
Langkah pertama dalam pemilihan sensor flow meter adalah untuk menentukan apakah informasi flow rate  harus terus menerus atau ditotal, dan apakah informasi ini diperlukan lokal atau jarak jauh. Jika jarak jauh, harus transmisi menjadi analog, digital, atau dibagi terhadap fungsi lainnya ? Karena itu perlu ditentukan sebagai acuan kita apasaja data minimal yang diperlukan. Setelah pertanyaan-pertanyaan ini dijawab, evaluasi sifat dan karakteristik aliran dari fluida proses, dan pipa yang akan menampung dipasang flow meter tersebut, harus berlangsung. Karena itu biasanya pihak manufacture dari flow meter menyiapkan form isian yang berupa pertanyaan yang harus dijawab sebelum mereka memberikan saran jenis dan installasi flow meter yang kita gunakan. read more….

Artikel – 2

Back to page

63. Memilih Jenis Flow Meter 64. Vortex Flow Meter
65. Mesin Bubut 66. NEW Series Nanaboshi Connector
67. Connector 32 pin, H32A 68. Connector 16 pin , H16A
69. Connector 10 pin , HA10 70. Safety Plug Daiwa Dengyo
71. NCS Connector Nanaboshi 72. NET Series Connector Nanaboshi
73. Horizontal Level Switch 74. Cara Menentukan Jenis Flow Meter
75. Gast Air Motor 6AM 76. Tank Truck Flow Meters
77. Oval Gear Flow Meter 08B 78. FOG Series 08A Oval Gear Meter
79. Gast Air Motor 2AM 80. Gast Air Motor 1AM
81. Membuat Business Plan atau Action 82. Paddle Level Switch
83. Pressure Level Transmitter 84. Positive Displacement Flow Meters
85. Flow Meter Air 86. Gas Flow Meters
87. Float Level Switch 88. Gas analyzer
89. Flange Turbine Flow Meters 90. Sanitary Fitting Turbine Flow Meters
91. Stainless Steel Turbine Flow Meters 92. Liquid Turbine Flow Meters
93 DFM Fuel Flow Meters 94. Fuel Flow Counter
95. Water Leaks Detection 96. Ultrasonic Water Meters
97. Batery Power Flow Meters 98. Hand Held Ultrasonic Flow Meters
99. Portable Ultrasonic Flow Meters 100. Float Level Sensor
101. Float Level Transmitter 102. Gast Air Motor
103. Digital Turbine Flow Meters 104. Oval Gear Flow Meters
105. Customer Wiratama 106. History Wiaratama
107. Positive Dispacemant Flow Meters .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
.

Memilih Type Flow Meter

Jenis Flowmeter

Flow meter merupakan instrumen guna mengukur aliran dari suatu fluida baik liquid ( liquid flowmeter), sludge ( sludge flow meter) maupun gas ( flow meter gas), baik bertemperatur rendah hingga temperatur tinggi. Dalam memilih flow meter harus disesuaikan dengan kondisi fluid dan fungsi flowmeter itu sendiri. Karakteristik dari fluida yang diukur oleh flow meter sangat luas  mulai dari tingkat corosive fluida dimana untuk fluida yang tingkat keasamannya tinggi mungkin lebih cocok jika menggunakan  flowmeter dari bahan PVC / non logam.
Untuk fluida yang bertemperatur tinggi tentunya digunakan matrial lain. Begitu juga untuk tingkat kepekatan matrial fluida jenis flow meter harus disesuaikan. Untuk fluida yang diaplikasikan pada bahan makanan atau obat-obatan yang menuntut bahan pipa dan bahan flowmeter yang harus food grade lebih cocok kalo dipakai stainles steel SUS 316L. Dan untuk lingkungan yang corisive seperti di laut mungkin body dan flange flow meter lebih pas jika menggunakan stainless steel.

magnetic flow meter
Water Meter

Karena dibutuhkan ketelitian dan pemahaman akan karakteristik fluid serta manfaatnya , serta cara kerja Flowmeter dan fungsi flow meter itu sendiri. Ada beberapa variabel yang harus kita tentukan dalam MEMILIH FLOW METER pada saat penentuan type flow meter dan model flowmeter  yang cocok dengan aplikasi yang kita harapkan, varibel pemilihan flow meter tersebut dapat dimasukan kedalam pertanyaan sebagai berikut :
1. Jenis Fluid yang akan digunakan pada flow meter : gas, water, chemical, oil , liquid gas, sludge, dll
2. Pengukuran flow meter hanya pada flow atau total fluid yang mengalir atau kedua2nya
3. Viscosity dari fluid, Kebersihan/kekotoran dari fluid ( lumpur, banyak kotoran atau bersih ) yang mengalir ke flow meter
4. Tujuan dari Flow meter : sebagai alat ukur flow, total volume, control, switch,  pengiriman sinyal electric yang berfungsi sebagai control ataupun data ke komputer atau Hand phone lewat sms.
5. Perlu tidaknya display pada flow meter atau electronic signal out put or electrical out put.
6. Besaran ( max dan min ) dari Flow rate, working Pressure, Temperature dari fluid yang akan diukur flow meter
7. Perlu tidaknya sistem kedap air pada flow meter ( water proof) atau area yang mudah terbakar atau explossive atau  yang setandart
8. Penggunaan untuk bahan kimia dan makanan seperti tingkat keasaman dari fluid atau perlu food grade untuk matrial flow meter yang sering digunakan di industry obat atau makanan dan minuman.
9. Ukuran dari pipa dimana flow meter ini di install termasuk menggunakan sistem sambungan flange atau ulir atau fitting
10. Sistem insatallasi flow meter : Vertical atau horizontal
11. Keterangan lain yang diperlukan dalam memilih jenis flow meter karena pada dasarnya flow meter bisa dibuat/dipesan sesuai dengan keinginan pemesan (custom)

Flow meter mempunyai banyak jenis dan berdasarkan cara kerja dapat dibagi dalam beberapa type:

bahan flow meter, cara kerja flow meter, Flow meter, flowmeter, fungsi flow meter, liquid flowmeter, memilih flow meter, sludge flow meter, type flow meter, water meter

Pneumatics system

Pneumatics adalah merupakan pengembangan teknologi dengan cara kerja memanfaatkan udara bertekanan untuk mempengaruhi kerja suatu peralatan mekanikal agar menghasilkan gerakan maju mndur, naik turun, berputar dan sebagainya. Pneumatic sistem secara intensif dan luas telah banyak digunakan hampir diseluruh kehidupan yang berhubungan dengan peralatan yang menghasilkan gerakan-gerakan dengan aplikasi yang disesuaikan dengan jenis pneumatic serta cara kerja pneumatic
Dan sebagai power penumatic digunakan compressor yang menghaslkan udara bertekanan. Besarnya pneumatic power baik secara tekanan dan kapasitas pneumaic ditentukan oleh jenis dan kegunaan peralatan mekanik yang dituju. Dipakai actuator udara bertekanan tersebut melalui sistem pengaturan tekanan, filterisasi, lubrikasi dan masuk kedalam katup-katup pengatur atau solenoid dan sebagainya sebagaimana layaknya sistem hydraulic.
Bagian dari Pneumatic :
1. Air Power
Udara bertekanan sebagai energi utama dalam sistem hydraulic dihasilkan oleh compressor. Jenis dan kapasitas compressor yang diperlukan sesuai dengan kapasitas pneumatic atau jumlah kebutuhan udara yang bekerja dalam sistem pneumatic. Yang perlu di perhatikan pada sistem pneumatic adalah kwalitas dari udara bertekanan yang mengalir dalam sistem, Seperti yang kita ketahui karena indonesia berada didaerah garis katulistiwa dan dikelilingi lautan mengakibatkan udara di wilayah indonesia cukup basah, dimana Relative humadity bisa berkisar hingga 90% saat musim hujan dan 50% saat musim kering. Karena RH ambient air yang terlalu ekstrim tersebut mengakibatkan compress air yang dihasilkan compressor menjadi basah dan membentuk molekul air (H2O). Komponen air ini yang akan membuat sistem pneumatik menemui banyak masalah dimana akan menyebabkan life time dari peralatan sistem pneumatik seperti solenoid valve, actuator, speed control, regulator dan lainnya cepat rusak.
Karena itu sebelum compress air ini masuk kedalam sistem pneumatik hendaknya di lakukan treatment sehingga kualitas  compress air sesuai dengan standart agar umur dari stem pneumatik menjadi tahan lama. Treatment dari compress air ini pada dasarnya yang sering digunakan ada dua sistem yaitu :
  • Sistem refrigrasi dan sistem absorber. Compress air treatment dengan menggunakan sistem refrigrasi pada umumnya seperti halnya cara kerja Air conditioner dimana udara yang mempunyai RH terlalu tinggi dilewatkan kedalam sistem evaporasi dimana partikel2 H2O yang terdapat dalam compress air akan menjadi molekul2 air dan tertahan dalam sistem evaporasi sehingga kandungan molekul2 air dalam compress air menjadi berkurang yang selanjutnya mengalir dalam sistem pneumatik. Kebanyakan sistem ini hanya mampu membuat RH compress air berkurang menjadi sekitar 40% – 50%, sehingga untuk jarak sitem penumatic yang jauh dari tanki penampungan akan menyebabkan molekul2 air akan membentuk partikel air karena terjadinya kondensasi.
  • Untuk sitem Absorber dengan cara menyerap molekul2 air yang terkandung dalam udara bertekanan tersebut saat ini cukup banyak digemari karena disamping mampu menurunkan kandungan H2O dalam compress air  hingga dibawah 25%, mampu menurunkan konsusmsi energi karena energi/power yang digunakan dalam sistem ini hanya untuk sistem penggerak alat tretament dan heater guna regenerasi alat absorbernya hal ini cukup mencolok pada penggunaan sistem refrigerasi karena energi untuk kompressor refrigrasi cukup boros. Hanya bedanya hasil treatment dari compress air pada sistem absorber temperaturnya lebih tingi dari ambient temperature sehingga perlu dilengkapi sistem pendingin agar udara hasil proses treatment menjadi normal.
2. FRL
FRL kepanjangan dari Filter, Regulator dan Lubricator. Filter ini berfungsi untuk menyaring kualitas udara bertekanan yang mengalir ke actuator, sedangkan regulator berfungsi untuk regulasi besarnya comppress udara yang akn mengalr sehingga besarnya tekanan udara yang menuju ke actuator sesuai dengan design. Yang bisasa terdapat di instalasi pneumatic sistem dimana Lubricator berfungsi untuk lubrikasi kedalam actuator sehingga mampu melancarkan gerakan dari actuator dan juga untuk mencegah komponen actuatur yang bergerak dan bergesekan agar tidak cepat aus dan biasanya cukup dengan menggunakan oli yang tidak terlalu pekat. Jika kita mengamati bentuk fliter dalam sistem pneumatic karena mempunyai sifat penyaring biasanya ada bagian dari rumah filter selal terisi air dan ini harus rajin di buang / didrain agar kualitas udara yang mengalir ke actuator tidak mengandung air.
3. Solenoid Valve
Solenoid valve merupakan solenoid atau katup untuk mengatur aliran udara dengan sistem penggerak berupa coil electric atau penumatic. Solenoid ini mempunyai bentuk dan jenis yang beragam sebagaiman fungsi solenoid hydraulic
4. Switch
5. Tubing
6. Actuator ( cylinder , motor, gear, breake dll)



Actuator, cylinder pneumatic, Pneumatic Cutter, Pneumatic Motor, seal pneumatic, solenoid penumatic

Level Switch

Fuel Level Switch
Parker Level Switch
Solar Level Switch
Tank Level Switch

Level Switch merupakan switch yang akan memberikan informasi atau tanda bahwa level dari suatu liquid ( liquid level ) atau powder level sudah mencapai pada setting yang ditentukan.
Level switch ini bisa bekerja pada media liquid normal seperti untuk water level, untuk oil seperti fuel level atau oil level atau solar level Namun ada juga yang bekerja untuk matrial not liquid seperti powder, biji-bijian tau lumpur. Jenis dari liquid yang mungkin bersifat korosif atau yang lainnya akan menentukan jenis matrial untuk floating switchnya. Jenis Level switch yang paling banyak digunakan adalah jenis float level switch baik untuk oil maupun air. Untuk jenis float level switch solar menggunakan matrial float dari stainless steel sedangkan untuk float level switch yang diaplikasikan di air banyak menggunakan jenis non logam.
Banyak sekali manufakture yang memproduksi jenis level switch seperti parker level switch yang banyak digunakan adalah parker JF-302T yang banyak digunakan untuk solar maupun Parker JF-302 yang secara luas digunakan untuk level water.

level switch – Level Sensor – Level Control – Fuel Level – Sewage Level – Water Level