Jendela Wirausaha

1. Cara Memulai Wirausaha
2. Nekat Berwirausaha
3. Franchise VS Belajar Mandiri
4. Sumber-Sumber Pemodalan
5. Cara Pengajuaan Penambahan Modal
6. Bisnis Bengkel
7. Bisnis On-line
8. Usaha Sampingan
9. Bisnis Transportasi
10. Bisnis Jasa Perizinan
11. Bisnis Outsourching
12. Bisnis Bengkel Bubut
13. Bisnis Service, Repair dan Retrofit
14. Bisnis Konveksi
15. Bisnis Catering
16. Bisnis Sembako
17. Bisnis Bengkel Las
18. Bisnis Furniture
19. Bisnis Koordinasi
20. Bisnis Pembuatan Web site dan Jasa SEO
21. Modal Berwirausaha
22. Lokasi Agen

bengkel bubut, berwirausaha, catering, franchise, konveksi, kuliner, memulai wirausaha,perijinan, sumber permodalan, transportasi

Nekat Berwirausaha

Banyak dari kita pasti akan berpikir untuk memulai usaha sebagai bekal di masa depan. Tapi sayang, banyak dari kita yang masih ragu untuk memulainya. Sebagai pemula, tentu kita akan merasakan yang namanya takut tak punya modal. Merasa takut bila nanti usahanya tidak berhasil atau gagal di tengah jalan, hingga kendala banyaknya pesaing yang memiliki jenis usaha serupa dengan yang akan Anda bangun.

Hal yang harus di ingat disini adalah menghilangkan rasa takut pada diri kita, caranya? caranya adalah yakin bahwa kita bisa, masalah modal jangan di takutkan, karena untuk msalah modal banyak kok layanan yang bisa memberikan anda modal, asal anda mau berusaha keras dan mau untuk terus maju. “JANGAN TAKUT KALAU INGIN BERHASIL” adalah sebuah kata yang pendek tapi mengandung makna yang sangat luar biasa kalau kita dalami.
Berani mencoba dan memulai, adalah awal dari kesuksesan. Tidak berani mencoba dan takut memulai adalah kegagalan yang tiada akhir.
Memulai Bisnis dari Emperan Teras Rumah
Meski dipandang sebelah mata, bisnis dari teras depan rumah atau garasi sering menjadi alternatif pilihan para pengusaha berkantong cekak dengan sebutan usaha rumahan / bisnis rumahaan. Uniknya, tak sedikit perusahaan berkelas dunia yang lahir dari tempat sederhana semacam ini.
Banyak sekali cara yang dilakukan dalam menyiasati keterbatasan modal dari ruang tamu yang digunakan untuk ruang administrasi, kamar yang tidak dipakai digunakan untuk ruang kerja bahkan garasi digunakan sebagai workshop dan gilanya lagi teras dan halaman depan yng udah bersentuhan dengan jalan raya masih dimanfaatkan untuk area kerja ketika udah keppepet harus menyelesaikan orderan. Bahkan ada yg boleh dikatakan kelewat nekat dimana tanah tetangga / developer yg kosong di manfaatkan juga untuk tempat kerja dg membuat tenda ( tentunya ijin dulu).
Sebenarnya usaha rumahan / usaha informal itu banyak sekali mulai usaha ice cream, warung bakso, bikin souvenir, produksi kacang or krupuk, buat warung soto, rujak cingur, pecel lele, es dawet, es tebu atau bikin manisan lidah buaya dan lain2 dan ini nggak perlu modal besar tapi yg dibutuhkan hanyalah perlu mental gedhe dan ide creative serta konsep yg original.
Kalau mau diperbandingkan, pada dasarnya berwirausaha dan menikah hanya beda tipis.
Coba anda perhatikan saat akan menikah yg merupkan kebutuhan dasar manusia yg dimana dalam perjalanan membangun keluarga ada banyak persoalan yang muncul seperti :
* Saat itu apakah terpikir jika nanti setelah menikah ternyata kena di PHK….?
* Apakah terpikir nanti setelah 10 tahun menikah tidak mampu mempunyai rumah….?
* Apakah terlintas dalam pikiran anda bahwa nanti kalo ternyata tidak dikarunia anak….?
* Apakah sudah dibuat rencana jika ternyata nanti ( maaf) Istri/suami anda selingkuh…?
* Apakah terpikirkan nanti istri/suami dipanggil lebih dahulu disisiNya….?
Dan masih banyak lagi hal2 yang saat anda menikah tidak pernah terpikirkan.
Namun karena anda punya keyakinan bahwah menikah adalah kebutuhan dasar manusia sebagai mahluk tuhan baik untuk manfaat individu amupun untuk melanjutkan estafet tugas makhluk dibumi ini.
Yang menjadikan anda menjalani keyakinan anda adalah keberanian dan keinginan untuk hidup lebih baik, hidup lebih terikat akan tujuan anda dimasa depan, alias anda nggak bakalan mampu mewujudkan visi dan misi kehidupan yang anda inginkan jika anda tidak menikah. Ingat yang membuat anda memutuskan membentuk keluarga adalah :
1. Karena anda punya calon pengantin,
2. Punya Visi & Misi,
3. Punya keyakinan
4. Punya Keberanian mengeksekusi sesegera mungkin
5. Punya modal seadanya ( cukup untuk bayar penghulu dan selamatan atau lainya )
Nah…. Jika Berwirausaha dijadikansebagai kebutuhan dasar hidup anda untuk membangun Ekonomi dan kemandirian maka yang anda butuhkan adalah :
1. Punya ide / konsep
2. Punya Visi dan Misi,
3. Punya keyakinan
4. Punya Keberanian mengeksekusi sesegera mungkin
5. Punya modal seadanya ( cukup untuk start awal / modal dasar sesuai dg kemampuan anda)
Dari uraian penyadaran diatas jika anda termasuk orang yang cerdas, berani dan penuh keyakinan bahwa masa depan anda terletak di tangan anda dan istri / keluarga maka nggak akan ada lagi kata-kata Jikalau, Nanti, Apabila, Seandainya dan seterusnya….. seterusnya…. Yang pasti anda akan mengucapkan Bismillah…..dg ini saya akan memulai suatu usaha…….
Ingat Pengalaman pahit yg selama ini anda dapatkan, Nikmatnya rezeki yg selama ini anda nikmati, serta pengetahuan yang anda miliki, bahkan jika sekarang anda terjerebab pada persoalan keuangan dan merasa tidak punya apa-apa, Sadarlah bahwa apa yang telah anda miliki sekarang ( istri , anak , sahabat, relasi & pengalaman hidup ) sudah lebih dari cukup untuk memulai.
Kapan sebaiknya anda memulai ???……
Jangan pernah lagi terbersit kata-kata nanti…. besok….bentar lagi…..
Jika anda selesaii membaca tulisan ini maka waktu yg tepat adalah
Sekaranglah saatnya anda MEMULAI…
Jangan memikirkan menundanya…. info lainnya
 bisnis rumahan, wirausaha

Cara Berwirausaha

Wirausaha
Bisnis
Ketika kita mendengar ada seminar tentang wirausaha yang pertama kitalakukan adalah segera mendaftarkan diri sebagai peserta. dengan hikhmat kita mengikuti acara dari pagi hingga sore hari, bahkan setiap session pembicara dengan tema yg dibawakan oleh para nara sumber ataupun motivator membuat mata dan hati kita terbelalak. Ternyata untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah sulit dan perlu modal besar. saat pulang pun kita menenteng sertifikat dga segala tema dan kekaguman akan para motivator yg menurut kita mengena dihati, dompet, waktu, keadaan dan sebagainya.

Dihari yang sama saat tiba dirumahpun kita secara nggak sadar bergerak mencarai tahu,dan membuka lagi koran , majalah, tabloid dan buku2 yg telah lama tertumpuk digudang dibolak balik agar ketemu ramuan yang cocok buat langkah berwirausaha. Ini pun dianggap kurang dan jurus terakhir adalah tanya ke om google mulai dari usaha apa yg cocok dengan kita, cocok dengan waktu yg ada hanya sabtu minggu, modal yg cocok dengan tabungan di bank, cocok dg hobby yang selama ini disukai, cocok dg skill yg dimiliki , cocok dengan pengalaman dan relasi yg dimiliki dan terkahir cocok dengan keluarga ( istri & anak ).

Ketika kecocokan ditemukan dan pilihan mulai di dapatkan langkah selanjutnya adalah memperbanyak literatur dengan mengikuti seminar lagi atai seminar lanjutan, workshop, talk show , diskusi dan membaca begitu banyak judul buku , tulisan di majalah, tabloid wirausaha dan koran-koran.

Dengan yakinnya kita akan memulai usaha dengan membuat perencanaan ( bisnis plan), rencana waktu dan pola grand opening, rencana menentukan standart kwalitas anak buah,membuat perencanaan pelatihan anak buah, menrencanakan tempat yg kira2 cocok dan strategis, dan segala tetek bengeknya pokoknya harus direncanakan secara matang dan detail.

Seterusnya mulai dibuat perencanaan keuangan dengan menghitung biaya oprasional mulai dari sewa tempat, biaya investasi tetap seperti kebutuhan meja, kursi, gerobak, mesin, peralana lainnya serta peralatan transportasi. Dari perhitunga tersebut dengan tekad bulat dibuat haraga jual yang telah dimasukan semua komponen2 tsb termasuk komponen bunga bank dan margin yg memadai.

Begitu matangnya perencanaan yg disiapkan hingga termasuk membuat solusi ( problem solving) alternatif ke 2, 3, 4, hingga 10 jika ternyata rencana 1 tidak bisa berjalan.

Bahkan perencanaan sudah dibuat sedemikian hingga jika nanti usaha yg didirikan ternyata berkembang pesat yaitu dengan membuat form2 , aturan main untuk teman2 kerja, saudara2 yang akan menanamkan modalnya dan termasuk dipelajari dg cermat cara mengajukan pembiayaan penambahan modal ke perbankkan.

Semua sudah siap dianalisa di teliti dan dibuat pemodelannya dan untuk membuat semua itu sempurna ternyata memerlukan waktu hingga 6 bulan agar semuanya sempurna.
Yang menjadi pertanyaan adalah….
Jaminan apa yg membuat usaha dg perencanaan sedemikian sempurna akan berhasil….. ?
Semua pembaca akan yakin dg jawaban : Tidak ada Jaminan
Mengapa ????

1. Karena Perencanaan yg terlalu matang bukan merupakan kharakteristik para pemberani…… yg terjadi adalah terlalu matang akan menjadi gosong alias jadi arang kalupun nggak jadi abu.( wirausahan perlu digedekan mental beraninya )
2. Untuk wirausahawan yg diperlukan bukan perencanaan matang tapi intuisi dan kemampuan menyelesaikan persoalan yg muncul. ( karena setiap pembelajaran akan banyak sekali menemui masalah2 yg tidak pernah terprediksi)
3. Perencanaan yang sempurna adalah suatu anggapan dan tidak pernah ada dalam dunia wirausaha yang selalu dijalankan dalam wirausaha adalah improvement dan kreativitas.
4. Perencanaan yg sempurna hanya mampu di buat oleh para ahlinya ( konsultan) sesuai dg bidang masing2 ( sdm, advertising, marketing, dan seterusnya )
5. Perencanaan sempurna hanya dilakukan oleh investor….. sekali lagi cara berfikir dan bertindak seperti diatas hanya boleh dilakukan oleh investor bukan oleh pembelajar wirausaha
6. Jangan pernah bertingkah laku dan berencana seperti investor jika kita hanya punya modal sekelas pedagang kaki lima.

Dari 6 alasan diatas kita harus menyadari bahwa anda dan saya adalah merupakan insan pekerja yang ingin meraih masa depan yg lebih baik, yaitu masa kita saat tidak terlalu mampu bekerja dan pengasilan routine suaah tidak ada dan biaya hidup justru lebih tinggi yaitu saat masa usia 55 ketas alias pensiun.

Terlalu banyak para pembelajar wirausaha yg terdampar dan tidak pernah lagi berani mencoba untuk membangun usaha karena jera ( kapok) yang dikarenakan prilakunya meniru2 gaya investor yaitu dg Mulai menanamkan investasi ( tabungan) karena saudara, teman dan bujuk rayu dengan return yg cepat dan untung selangit, menganggap investasi merupakan penghasilan sampingan, menganggap usaha dengan penghasilan receh adalah usaha sampingan dan seterusnya, yg secara tidak sadar membuat kita mengesampingkan semua persoalan yg muncul terkait dengan modal yang kita tanam, yg berakibat ambruknya usaha tsb atau modal kita dibawa kabur oleh para penipu atau ketidak mampuan org2 yg telah menarik dana anda untuk investasi suatu usaha.

Jika anda sebagai kaum pekerja yang ingin berhasil sekaligus dalam karier dan wirausaha yang perlu dilakukan adalah :
– Yakinlah bahwa untuk dapat menata masa depan usaha bukan hal yg gampang seperti membalikkan telapak tangan Untuk menjadi wirausawan perlu kerja keras, cerdas dan sabar alias telaten
– Jangan pernah tercetus pikiran dan kata-kata ” bahwa usaha yg anda rintis adalah sampingan ” ( ” gue juga punya sampingan….” ) karena anda akan selalu menngesampingkan persoalan yg muncul dan akan sulit sekali membenahinya jika persoalan terakumulasi dan membesar serta meledak  …..Broooeekkkk … hancur dan berkeping2 usaha anda dan melayanglah modal yg di investasikan

– Hilangkan sikap jaim, malu merasa rendah diri. Dan pupuklah sikap rendah hati, sedikit berhemat, sedikit lebih sabar, sedikit lebih disiplin, sedikit lebih ulet ( kerja keras), sedikit lebih tegar ( tidak cengeng dan mudah mengeluh)
– Bangunlahi usaha dengan modal yg terukur karena pembelajaran perlu pengorbanan waktu, modal, tenaga, pikiran dan seterusnya ( nggak perlu sok2an dg modal walaupun anda memilikinya)
– Bangunlah intuisi dan jiwa entrepreneur anda dengan menjalani usaha dg tenaga , pikiran anda dan keluarga. Ingat pengalaman tidak akan datang tiba2 melainkan butuh waktu. Kuasailah usaha anda dari A-Z walupun selanjutnya ada harus mendelegasikan ke yg lain.
– Ubalah pola pikir bahwa pengalaman adalah guru yg paling berharga menjadi ” Cari dan pelajari pengalaman yang paling murah biayanya ” dengan cara buka mata telinga dan hati kita selebar2nya dan seluas2nya untuk menimba pengalaman dari mereka yg berhasil.
– Carilah mentor, guru dan sebagainya agar anda tidak selalu mencari pembenaran sendiri.
– Mulailah membuka usaha dan selalu cari dan ikuti pelatihan dan semuanya secara simultan untuk menyelesaikan semua persoalan yg muncul dan rencana pengembangan.
– Asah kemampuan anda dalam Melihat, Meniru dan Memodifikasi atau memperbaiki agar lebih segalanya.

Sekali lagi Terlalu matang = Gosong= arang = abu.

salam sukses silahkan mencoba….

berwirausaha, bisnis, bisnis plan, dunia wirausaha, investasi, karier, mengajukan pembiayaan, motivator, usaha yang cocok, wirausaha, workshop

Contact Us

W i r a t a m a    M i t r a    A b a d i

Contact Person : 1. Ira
                           2. Wahyu
                           3. Pranobo
                           4. Rudy

E-mail    : WMA _ENG @YAHOO .COM
Phone    : 021-70019945, 70062090, 71234401
HP         : 08174865125, 082122545151, 08176662166
Fax        : 021-8855857
Address :  
   – Office        : Dewi Kunti II No. 2 BSK Kalimalang – Bekasi 17144 – West Java – Indonesia
   – Workshop : Jalan Cikunir Raya Jakamulya Bekasi selatan


Website :
1. Wiratama Mitra Abadi
2. Flow Meter Wiratama
3. Connector Wiratama
4. Wiratama Shop
5. Workshop Wiratama

Level Sensor

Level sensor atau Level Control atau Level Tank merupakan peralatan untuk mengukur ketinggian suatu matrial didalam tempat tertentu, baik tempat tertutup seperti tanki mauput terbuka seperti parit, bendungan, sungai atau laut. Ketinggian matrial tidak hanya berupa liquid namun bisa juga berupa biji-bijian maupun powder.


                       LEVEL SENSOR

Level control atau LEVEL TRANSMITTER dapat berupa sensor yang prinsip kerjanya didasarkan pada jenis sensor level yang digunakan dan ada juga yang berupa control manual yang hanya untuk melihat level dari matrial yang ingin diketahui seperti level gauge atau sigh glass

Dalam menentukan jenis level sensor atau level solar atau level transmitter yang akan digunakan perlu diketahui adanya bentuk fisik dari matrial yang ingin diketahui levelnya atau dideteksi levelnya apakah berupa liquid, powder, lumpur ataupun biji-bijian.
Berikut ini ada beberapa pedoman dalam memilih type level sensor :

  • Jenis Matrial yang diukur levelnya
  • Besarnya temperatur dari matrial
  • Ketinggian dari level terendah dan level tertinggi
  • Perlu tidaknya pemantauan ters menerus atau fungsi dari level sensor hanya berupa switch
  • Berapa Pressure suatu liquid yang berada dalam tanki
  • Sifat kimia dari matrial apakah berupa asam atau basa atau yang lainnya
  • Sistem pemasangan level sensor apakah atau horisontal
  • Sifat dari Matrial apakah boleh kontak langsung dengan sensor atau non contact
  • Sifat matrial yang explosion proof atau tidak
  • Boleh tidaknya terdapat power electric atau tidakupakai aplikasi yang di syaratkann ketentuan dar
  • Lokasi pemasangan apakah out door atau indoor

Dan lainnya yang merupakan ketentuan berdasarkan aplikasi yang di syaratkan

    Flow Meter

    1. Cara Memilih flow Meter

    2. Jenis Flow meter

    3. Ultrasonic Flow Meter

    4. Electromagnetic Flow Meter

    5. Water Meter

    6. Gas Meter

    7. Vortex Flow Meter

    8. Doppler Flow Meter

    9. Coriolis Flow Meter

    10. Turbine Flow Meter

    11. Glass Tube Flow Meter

    12. Open channel flow meter

    13. Orifice Flow Meter

    14. Fuel Meter / Flowmeter Solar

    cara memilih flow meter, Coriolis Flow Meter, Electromagnetic Flow Meter, gas meter, Jenis Flow Meter, Orifice Flow Meter, Turbine Flow Meter, Ultrasonic flow meter, water meter

    Hydraulic

        1. Cara Setting Mesin Press Hydraulic
        2. Cylinder Hydraulic
        3. Seal Hydraulic
        4. Hydraulic Breaker
        5. Pneumatic Cylinder
        6. Hydraulic Pump
        7. Relief Valve
        8. Hydraulic Motor
        9. Actuator
       10. Pressure Switch
       11. Oil Cooler
       12. Hardchrome Rod
       13. Lifter
       14. Oil Hydraulic
       15. Oil Filter
       16. Proportional Valve
       17. Check Valve
       18. Connector and Hose
       19. Accumulator
       20. Solenoid Valve

    Cara Memilih Seal hydraulic, Cylinder Hydraulic, Hydraulic breaker, mesin Press Hydraulic